Tuban
- Dinas Pertanian kumpulkan seluruh anggota Kelompok Kerja (Pokja) Ahli dan
Pokja Tehnis Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kab Tuban. Rapat berlangsung di lantai
dua kantor setempat, di Jl.Mastrip No.5 Sidorejo Kecamatan Tuban, Kabupaten
Tuban,Jawa Timur.Jumat(30/11/2018)
Diantaranya
yg hadir Sekda Tuban Dr.Ir.Budi
Wiyana,M.Si ,Kasdim 0811/Tuban Mayor Arh Teguh Prasetyo Wasis Sos ,Ketua Gow
Kab Tuban ny.Teguh Setyobudi, Ketua Pokja III Ny Tri Astuti,Perwakilan
Mahasiswa UNAIR dan para tamu undangan sekitar 50-an anggota baik dari Pokja
Ahli dan Tehnis secara bersungguh-sungguh mengikuti rapat untuk membahas
sejumlah masukan yang akan disampaikan pada pemerintah. Masukan ini sebagai
bahan pertimbangan Bupati untuk merumuskan kebijakan guna terwujudnya ketahanan
pagan di Kota Tuban.
Sekda
Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana usai rapat menjelaskan tiga sub bagian pokok yang
dihasilkan, yakni ; bidang ketersedian, distribusi, konsumsi dan kemanan
pangan.
“Yang
pertama di bagian ketersediaan. Bagaimana caranya tuban bisa menyediakan pangan
yang bermutu, beragam dengan jumlah yang cukup,” katanya.
Sub
bagian yang kedua menurut, Ir. Budi Wiyana adalah distribusi. Pada bagian ini
berisi solusi agar bahan pangan yang diproduksi dapat diakses masyarakat dengan
biaya terjangkau.
“Termasuk
berbagai aspek, dari perdagangan, asosiasianya, perhubungan, dari Pekerjaan
Umum (PU), jalannya harus bagus dan sebagainya,” terang Budi.
Aspek
terakhir yang dihasilkan pada rapat ini menurut sekda ialah konsumsi dan keamanan pangan. “Jadi
pangan itu walaupun murah ya harus aman. Murah kalau mengandung boraks dan formalin dan sebagainya
ini tidak bagus,” pungkasnya.
Dikatakan
Budi Wiyana, hasil rapat itu akan disampaikan kepada Bupati Tuban dan wakilnya.
“Jadi kita sarankan Pak Bupati nanti bagaimana caranya supaya Tuban ini seluruh
makanannya bisa aman. Beberapa langkah misalnya pengontrolan, monitoring, pembinaan dan
terus kita evaluasi bagaimana dan apa yang harus kita lakukan untuk penciptaan
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan dengan melibatkan seluruh
isntansi dan masyarakat,” tutupnya.
Semua
langkah-langkah itu, akan ditempuh untuk
terwujudnya peningkatkan Pola Pangan Harapan (PPH), Neraca Bahan Makanan (NBM)
dan peningkatkan konsumsi hewani.
“Sehingga
PPH kita meningkat skornya mendekati sekitar 88. Kemudian juga NBM kita
mendorong pada kondisi yang surplus. Dan kita berharap juga nanti peningkatan
konsumsi pangan hewani juga semakin meningkat dari tahun ke tahun,”
pungkasnya.(Rozich)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar